Nilai buku adalah ekuitas dibagi jumlah saham beredar
yg dipakai dalam menghitung PBV
Nilai buku adalah ekuitas dibagi jumlah saham beredar
ROE untuk mencari apakah saham tersebut menghasilkan laba ?
ROE dapat diartikan berapa sih laba yang bisa dihasilkan dari dana investor yang masuk ke perushaan
JIKA UANG YANG ANDA TARUH MENGHASILKAN LABA YANG BESAR PASTI ANDA AKAN SANGAT HAPPY SEKALI BUKAN ? .. NAH INI DIHITUNGNYA MELALUI ROE
dana investor yg masuk (ekuitas) 40 miliar
dan dalam tahun itu bisa hasilkan laba 10 miliar
artinya perusahaan hebat sekali ., dengan menggunakan dana investor sebesar 40 miliar mampu mengahsilkan laba 10 miliar
UNVR ROE nya bisa 125 % Gilaa ini perusahaan bagus banget
Tapi Belinya nanti ya ..PASTIKAN SAAT JATUH SEKALI ATAU PBV nya rendah !!!
kalau anda memiliki perusahaan bertumbuh..anda seperti memiliki mesin pencetak uang !!!
NPM adalah nilai bersih per yang dijual
jadi anda harus menghsilkan 2 digit utk net prodit per barang yang anda jual
mengapa harus diatas 10 ?
karena inflasi kita 7 % krn itu NPM saham yang anda beli harus > 10
DER untuk mengetahui apakah utangnya lebih besar dari modalnya ( ekuitasnya ) ?
Cth DER INDF misalnya adalah 0.5 ..
artinya bagus berarti utangnya lebih kecil dari modalnya ekuitas
DER utk menghitung UTANG perusahaan sebagai gambaran utk melihat apakah perusahaann itu bagus atau tidak
JIKA DER LEBIH DARI 1 MAKA UTANGNYA LEBIH BESAR DARI
DER membandingkan utang perusahaan dengan ekuitasnya ..
apakah utangnya lebih besar dari ekuitasnya ( modal nya ) ??
kalau utang lebih besar dari ekuitasnya..kurang bagus krn perusahaan ini utangnya banyak bgt ..
( namun ada saham tertentu yg butuh utang utk maju )
DER = total utang / total ekuitas ( dana investor saham )
utang perusahaan 60 miliar
artinya oerusahaan ini punya utang 1.5 x lebih besar dari ekuitasnya
DER semakin rendah semakin bagus
namun tergantung jenis usahanya
jika DER diatas 1 pembandingnya adalah saham lain dari sektor yg sejenis
apakah lebih kecil DER nya dari saham lain
bandingian DER dengan tahun sebelumnya apakah makin membaik atau tidak
perhatikan apakah utangnya lebih besar dari ekuitasnya ?
dan apakah utang jgk panjangnya lebih besar ? itu lebih bahaya lagi
-- > sering disebut juga P/E Ratio atau PE
PER untuk mengetahu jika beli saham tersebut berapa lama ya balik modalnya ?
cth PER 14 x . artinya jika beli saham INDF berarti kita balik modalnya 14 tahun
PER yang bagus umumnya adalah PER < 10
1 Harga saham melonjak tinggi
2 Laba PErusahaan Turun drastis
PER itu mengibaratkan jika anda beli sebuah saham kira kira akan balik modalnya berapa lama ya ?
Misal ..harga saham perusahaan A adalah Rp 2.000 dan EPS ( laba per lbr saham adalah nya Rp 100
PER = 20 artinya adalah jika anda beli perusahaan A di harga saat ini RP 2.000 dengan asumsi laba bersih nya stabil di angka Rp 100 maka anda akan balik modal 20 tahun kemudian ..
Angka rp 2.000 menunjukan sebara[a mahal harga saham saat itu .jika dilihat dari PER nya kita beli harga di Rp2.000 harapannya kita dapat harga murah ..namun ketika dilihat laba nya kecil dan di cek PER nya ternyata balik modalnya selama 20 tahun ..
maka kita beli harga di Rp 2.000 adalah mahal
karena itu PER yang masuk akal dalam saham adalah PER < 10 ..
jadi kita investasi uang di harga saham saat itu .. jika PER nya < 10 itu adalah wajar ..jika balik modal selama < 10 tahun adalah wajar
PER rata -rata saham di IHSG adalah 15 x .. jika anda menemuka saham PER < 10 itu bagus untuk di beli
cth : Bloop di hargai 100 juta . Bloop bisa memberikan keuntungan/laba 50 juta setahun .
Artinya jika anda membeli Bloop , anda akan balik modal dalam waktu 2 tahun
Cara hitungnya 100 juta : 50 juta = 2
Angka 2 ini yang disebut PER
PER : price earnings ratio
PER = harga saham dipasar /EPS
EPS = laba perlembr saham
PER dihitung dengan cara membandingkan harga saham di pasar dengan laba bersih persaham ( EPS )
jadi harus ihitung EPS nya dulu
EPS dihitung dari laba bersih dibagi dengan jumlah saham beredar
semakin rendah PER baguss !! artinya semakin murah saham'
harga saham saat itu Rp Rp 8.220
maka PER = harga saham saat itu / EPS
artinya jika beli saham ASII sekrng kira kira anda akan balik modal 15 tahun kemudian dengan asumsi menghasilkan laba yang sama setiap tahun yaitu Rp 535
PER digunakan utk menentukan timing beli saham apakah harga saham sedang salah harga ?
jika sedang terdiskon atau salah harga indikator bisa dari PER yg sedang rendah
PER rata rata IHSG adalah 15 x ..
jadi jika anda menemukan saham yang PER nya dibawah 15 X berarti sedang bagus , saham sedang salah harga atau terdiskon
cth Lo Kheng Hong pernah beli saham dengan PER 4x ..
Normalnya PER < 10 x bagus utk buy
Tinggal cek laporang keuangannya lalu BUY !!
TIMING TO BUY SAAT PER < 10
PER Setiap perusahaan Bisa berubah ubah disinilah TIMING anda BELI ketika PER ada < 10 x
contoh : Saham A bulan januari harganya adalah Rp 1.000 dan EPS nya 80 .. PER nya berarti 12.5 x
Namun pada bulan februari harga saham A turun menjadi Rp 800 dan EPS nya 80 .. PER nya berubah menjadi 10 X
Nah ketika PER turun dibawah atau sama dengan 10 ini lah TIMING ANDA UNTUK BUY !!
karena saham bagus sedang salah harga atau sedang diskon !!
** HATI HATI PER tidak boleh negatif .. KArena jika NEgatif berarti labanya Minus
RS Siloam Harga PErsaham tahun 2015 Rp 13.700 dan EPS nya adalah 60.89 ( EPS bisa dilihat di laporan income statement paling bawah )
jika melihat saham seperti ini berarti jgn beli dulu karn PER terlalu tinggi artinya anda baru akan balik modal 224 tahun ! jika beli saham di Siloam
RS OMNI Hospital Harga PErsaham tahun 2015 Rp 2.845 dan EPS nya adalah 49.21
jika melihat saham seperti ini berarti jgn beli dulu karn PER terlalu tinggi artinya anda baru akan balik modal 57.8 tahun !
jika beli saham di omni hospital ..
namun ada pertimbangan lain jika anda benar benar menginginkan saham Rumah sakit better masih beli saat ini omni hospital daripada RS Siloam..karena PER nya masih lebih rendah
PER yang bagus adalah PER < 10 x
PER rata rata saham saham IHSG adalah 15 x
PER juga bisa dibaca dari rata rata PER perusahaan tersebut selama 5 tahun
jika rata rata PERnya ASII adaalah 15 x
dan saat ini PER adalah 10 artinya cukup bagus untuk memutuskan Buy
hitung harga wajar dengan PER bagus belajar daru video ryan filbert -- >
Dividend Yield Payout Ratio > 30%
ratio keuangan yg mencerminkan nilai dividend yang dibagikan terhadap EPS
EPS rp 100 dan dari 100 itu laba yang dibagikan adalah Rp 30 .. maka dividend payout rationya 30 %
ratio keuangan yg mencerminkan nilai dividend yang dibagikan terhadap harga saham
Perusahaan membagikan Rp 20 per lembar saham..dan memiliki harga saham perlembarnya Rp 400
dapat dikatakan berarti memiliki dividend yield 5 %
menentukan harga saham bagus atau tidak bisa juga dari dividen yieldnya
artinya dalam setahun perusahaan tersebut minimal 1 x setahun dan berapa persen dividen yieldnya
makin tinggi dividend yield makin bagus
misal sebuah saham membagikan dividen rp 400 /lembar saham ..
dan harga saham itu saat ini ada di Rp10.000
Dividend Yield = dividen perlembar saham / harga saham saat ini
maka dividend yieldnya adalah : rp 400/ rp 10.000 = 4 persen
makin tinggi dividend yield makin bagus
Gunakan stock screener utk mencari mana perusahaan yg PBV dibawah 1 , mana perusahaan yg ROE nya diatas 20 % dll
Google Finance stock screener
masukan market cap ( kapputaljsasi pasar ) di dalam stock screener agar yg di screener perusahaan yg liquid saja yg market capnya besar
market cap adalah harga saham x jumlah saham beredar
NILAI WAJAR saham atau sering disebut nilai intrinsik
misal harga saham A saat ini adalah rp 10.000
namun setelah kita analisa .. nilai wajar saham A seharusnya adalah Rp 25.000 ..
maka anda harus beli saham tersebut .. krn harga di pasar salah harga !! harusnya saham itu dihargai rp 25.000 bukan rp 10.000
maka jika anda beli anda akan masih memiliki kesempatan beli di harga rp 10.000 dan beraharap akan dapat untung rp 15.000 atau sekitar 150 persen
teknik menghitung nilai wajar saham dan membandingkan dengan nikai saham tersebut di pasar saham
apakah harga saham dinikaibterlalu tinggi atau terlalu murah dari nilai wajar seharusnya
jika harga saham di pasar ternyata nilainya lebih murah daripada nilai wajarnya.. maka segera beli saham tsb
saham di pasar jika lebih murah daripada harga wajarnya .. disebut dengan undervalue
Selisih harga saat ini .. jika anda berhasil memperkirakan harga wajar dan anda bisa beli saham di bawah harga wajar .. selisih tersebut yang disebut dengan margin Of Safety
Misal anda berhasil menghitung memperkirakan harga wajar INDF adalah di angka Rp 10.800
dan harga saham INDF saat ini adalah rp 7.225
anda bisa Buy saham tersbut ..
karena kemungkinan saham tersbut masih akan naik ke Rp 10.800 ( ke nilai wajarnya )
seleish dari Rp 7225 ke Rp 10.880 disebut dengan margin of safety
artinya bila saham yang anda turun terus tenang saja karena harga wajarnya sebenarnya diangka Rp 10.800
EPS Growth dari tahun sebelumnya ke tahun ini naik 20 % adalah bagus
Current Ratio = Current asset / Current liabilities
rasio = membandingkan utang dengan asset lancar ..
Jika CA < 1 .. Bahaya !!!
berarti utang lancarnya lebih besar dari asset lancarnya
..sebenarnya utang itu baik saja ..namun jika terlalu besar dan asset terlalu kecil ada indikasi perusahaan tersebut padat utang ..
CA yang bagus umumnya > 2
*** Cash Flow pershare untuk mencocoka apakah EPS nya masuk akal atau tidak
Cash FlowPershare = Cashflow -prefered dividen / share outstanding
menghitung berapa besar alokasi cash flow perusahaan terhadap setiap lembar saham
Ingat EPS adalah tolak ukur investor untuk melihat seberapa menariknya saham untuk dibeli
Dengan perhitungan lebih sederhana dari dividen , komponen ini lebih detail membuat kita berpikir apakah saham semakin menarik untuk di beli atau tidak
Apakah ada perusahaan yang dividen menarik namun cashflow buruk ??
yaitu dengan tidak melaporkan kerugian anak perusahaannya dalam laporan konsolidasi, mencatat sebagai asset , menunda pembebanan pengeluaran
Cash Flow pershare untuk mencocoka apakah EPS nya masuk akal atau tidak
selanjutnya adalah Price / cashflow pershare utk membandingkan harga dg cashflow pershare yang telah kitahitung
Tujuan : untuk mendapatkan pertimbangan harga saham dg nilai cashflow pershare . makin tinggi semakin mahal harga saham
Analisa Cash Flow / Arus Kasi
PErusahaan bagus harus cash flow operational nya positif .. aertinya pendapatan/omzet perusahaan bagus dan kas masuk
Cash flow adalah darah perusahaaan makin turus kas makin bahaya !!
Price earning to Growth Ratio
EPS yg digunakan adalah EPS Growth 5 tahun
PEG harus dibandingkan dengan saham lain di sektor sejenis .. MAna PEG yang lebih kecil itu lebih bagus dan layak di beli
PEG di populerkan oleh Peter Lynch
Peter Lynch dijuliki The Star of GARP Manager ( Growth at Reasonable Price ) .. BErtumbuh dengan harga masuk akal
GARP adalah persilangan growth investing dan value investing.
mana yang lebih mahal ? ..tentu SAHAM B..
namun PeterLynch melihat lagi dari sudut pandang pertumbuhannya
jika SAHAM A : bisa memberikan pertumbuhan laba 15 % dan saham B bisa memberikan laba lebih tinggi yaitu 25 %
MAna yang harus anda pilih ?
untuk itu harus dihitung dulu untuk mengambil keputusan ..
Langkah 1 : Bagi PER dengan pertumbuhan laba
DAri perhitungan maka Saham B lebih kecil hasilnya .. maka Saham B lah yang lebih menarik untuk di BELI !!
itulah yang dikenal dengan PEG .. Price earning to Growth Ratio
pelajari ini yg bahas byk ttg peter lynch
BOTTOM LINE = Laba bersih perusahaan
karena tempatnya laba bersih biasanya dibawah maka sering disebut bottom line
Top Line = Pendapatan perusahaan
Karena tempatnya paling atas
Pendapatan yang siap digunakan untuk konsumsi / nabung
Capital Expenditure ( CAPEX ) :
belanja modal perusahaan untuk meningkatkan kinerja perseroan
standar pembanding. Cth rekasadana suka dibandingkan dengan IHSG ... IHSG berfungsi sebagai benchmark dari kinerja reksadana tsb
atau IHSG sebagai benchmark portolio saham yg kita miankan sendri
misal kita bisa hasilkan 24 % setahun .. sedangankah IHSG hanya hasilkan 12 % ... berarti portfolio anda keren sekali
aktivitas strategi untuk menghilangkan potensi kerugian di masa depan .. dengan cara membeli option
kondisi dimana modal yg anda miliki dan digunakan beli saham dengan metode leverage tidak mencukupi akibat penurunan harga saham .. sehingga anda harus menambah dana jika tidak akan kena aauto loss atau force sell
TTM = Trailing Tweleve Month = 12 bulan terakhir
TTM adalah singkatan dari Trailing Twelve Month, menggambarkan data yang digunakan adalah 4 kuartal terakhir tanpa dibatasi tahun.
laba yang diatribusikan ke entitas induk
ini yang sering digunakan investor untuk analisa
yang laba non pengendali tidak dipake karn itu labanya milik partnernya perusahaan tersbut
laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Nilai ini didapatkan dari laba bersih/net profit perusahaan dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
laba komprehensif yang Dapat didiatribusikan
Apa itu penghasilan komprehensif?
“Sederhananya, penghasilan komprehensif adalah penghasilan yang diperoleh perusahaan yang tidak berasal dari aktivitas operasi perusahaan. Misalnya: penghasilan dari keuntungan kurs/nilai tukar, penghasilan dari penjualan merk dagang/lini usaha dan sebagainya”
Disinilah dituntut kejelian seorang investor.
Sering kali para investor membeli saham karena keuntungan bersihnya yang tiba-tiba melonjak pada periode tertentu. Padahal sebenarnya keuntungan itu tidak berasal dari aktivitas operasi perusahaan.
Sehingga diperiode selanjutnya laba bersihnya kembali turun karena keuntungannya tidak berulang dan tentunya ini akan diikuti dengan penurunan harga sahamnya.
Equity : sering disebut juga Book Value